Tantangan menyekolahkan anak dengan metode Montessori
Tentu di dalam suatu sistem pendidikan, tak hanya kelebihan, termasuk tersedia tantangannya. Pun tidak seluruh orangtua sepakat bahwa rencana sekolah montessori lebih baik berasal dari metode pengajaran yang lain.
Supaya Anda dapat mengambil alih ketetapan secara lebih rasional di dalam memilih sekolah untuk anak, pelajari termasuk hal-hal mengenai metode Montessori tersebut ini, yang layak jadi pertimbangan.
Biaya relatif mahal
Sekolah dengan kurikulum Montessori kebanyakan memerlukan cost yang lebih mahal dibandingkan dengan sekolah biasa.
Sebab, pembelajaran menggunakan metode ini memerlukan banyak alat dan bahan berkualitas tinggi.
Akses yang terbatas
Biaya yang tinggi dan wilayah sekolah yang kebanyakan berada di sedang kota, menyebabkan sekolah dengan metode ini tetap persis dengan sekolah yang diperuntukkan kalangan menengah ke atas.
Belum tersedia sekolah Montessori yang berdiri sebagai sekolah negeri berasal dari pemerintah. Sejauh ini, sekolah yang berbasis pembelajaran Montessori dimiliki oleh yayasan swasta.
Kurikulum yang diakui benar-benar longgar
Kebebasan anak di dalam memilih subjek pembelajaran yang di inginkan sebenarnya baik bila guru dapat benar-benar memfasilitasi dan menyeimbangkan pembelajaran anak.
Namun, ada satu keresahan yang muncul dengan metode Montessori, yaitu kesenjangan pada ilmu subjek yang disukai dan tidak.
Jika kesenjangan ilmu tersebut benar-benar jauh, anak dinilai bakal susah di jaman depan untuk hadapi masalah yang menyangkut subjek yang tidak diminatinya.
Kebebasan dalam belajar tidak senantiasa baik
Kebebasan di dalam studi dapat didapatkan anak selagi berada di kelas Montessori. Namun, kebebasan ini tidak senantiasa dapat mereka dapatkan di dunia luar, terlebih selagi dewasa.
Beberapa anak yang benar-benar punya kebiasaan dengan kebebasan, jadi pada akhirnya susah bekerja sama di dalam tim dan mengikuti instruksi keputusan yang agak sedikit kaku.
Situasi kelas yang benar-benar bebas
Ada anak yang justru lebih menyukai rutinitas di dalam kelas dengan tingkatan yang jelas, seperti terhadap sistem studi tradisional.
Pada anak-anak ini, sistem studi yang benar-benar bebas seperti di kelas Montessori, dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman dan tidak aman. Sehingga, orangtua kudu mendengarkan pendapat anak-anak mengenai metode studi yang mereka sukai.
Baik kurikulm Montessori maupun tradisional, orangtua tentu bakal memilih yang diakui paling baik untuk buah hatinya.
Saat memilih sekolah untuk anak maupun sistem pembelajaran yang bakal diikuti, tanyakan termasuk pendapat mereka dan memperhatikan tanda-tanda bila anak jadi tidak nyaman dengan pilihan tersebut.