Syarat dan Cara Mendaftarkan Anak ke PAUD, Ini Panduannya!

Bagi pasangan yang baru saja memiliki anak pertama dan sudah mulai memasuki usia sekolah PAUD, tentu banyak yang mengalami kebingungan mengenai syarat dan bagaimana cara mendaftarkan buah hati ke sekolah. Apakah sama dengan pendaftaran sekolah pada jenjang lainnya atau tidak. Supaya tidak bingung, kali ini akan dijabarkan terkait hal tersebut. Berikut simak ulasan selengkapnya.

Dokumen yang Diperlukan Ketika Mendaftar PAUD

Sama seperti pendaftaran jenjang sekolah lainnya, tentu ada berbagai dokumen yang perlu disiapkan terlebih dahulu apabila ingin mendaftar di sekolah Pendidikan Anak usia Dini. Adapun dokumen yang umumnya diminta oleh pihak sekolah antara lain fotokopi akta kelahiran anak sebanyak 2 lembar, fotokopi kartu keluarga sebanyak 2 lembar, fotokopi ayah dan ibu sebanyak 2 lembar.

Lalu foto 3×4 berwarna calon peserta didik sebanyak 2 lembar, foto 3×4 berwarna dari ayah dan ibu sebanyak 2 lembar, fotokopi akta pernikahan orang tua sebanyak 2 lembar, serta mengisi formulir pendaftaran masuk PAUD dan dikembalikan ke pihak sekolah. Meski begitu, beberapa sekolah mungkin meminta dokumen tambahan sesuai kebutuhan. Anda bisa menanyakannya kembali saat pendaftaran.

Mengisi Formulir Pendaftaran Masuk PAUD

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, wali murid akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran sebelum masuk sekolah PAUD. Dimana formulir pendaftaran tersebut adalah dokumentasi identitas dari calon peserta didik. Umumnya mencakup nama lengkap anak, tempat tanggal lahir, jumlah saudara, alamat tempat tinggal, nama kedua orang tua kandung, dan lain sebagainya.

Apabila anak tinggal dengan wali, maka data penanggung jawab pendidikan anak pun wajib dicantumkan di dalam formulir pendaftaran tersebut. Dan tentunya orang tua maupun wali wajib untuk mengisi data yang diminta dengan sebenar benarnya, sesuai dengan kondisi dan keadaan yang nyata.

Selain itu, setiap lembaga PAUD sendiri mempunyai kebijakan masing masing terkait pendaftaran calon siswa baru. Misalnya rentang usianya, meskipun PAUD umumnya bisa diikuti oleh anak usia 0 sampai 6 tahun. Namun setiap sekolah mempunyai minimal usia tersendiri, jadi pastikan anda sudah mengetahui hal tersebut.

Kemudian tanyakan apakah di sana biasanya dilakukan tes atau wawancara untuk mengetahui perkembangan anak atau tidak. Lalu mengingat sekarang masih di masa pandemi, masalah terkait protokol kesehatan tentu tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Pastikan sekolah menerapkan protokol kesehatan lengkap demi keamanan buah hati.

Terakhir, perlu anda ingat bahwa sekolah PAUD seperti lembaga pendidikan formal lainnya. Yang mana menerapkan pendaftaran gelombang tahap awal sampai akhir. Lazimnya pendaftaran gelombang awal jauh lebih terjangkau. Jadi sebaiknya anda segera menentukan sekolah pilihan, supaya dapat mendaftar di awal waktu.

Syarat dan cara pendaftaran di atas bisa anda jadikan sebagai referensi, meski sebenarnya kurang lebih tidak jauh berbeda dari cara pendaftaran sekolah pada umumnya. Namun pemilihan sekolah tentu harus lebih selektif, karena anak tidak bisa memilih sekolah mereka sendiri di umur tersebut. Misalnya dengan memilih Sekolah Murid Merdeka yang menyediakan pembelajaran interaktif.