Menjalankan Aqiqah Buah Hati Sesuai Syariat Ajaran Islam

Sebelum lanjutkan artikel Menjalankan Aqiqah Buah Hati Sesuai Syariat Ajaran Islam, Sekedar kami info:

Jika anda berminat mencari Jasa Aqiqah Terpercaya dan Profesional dengan harga murah kunjungi website Jasa Aqiqah Jabodetabek

Dari Samurah bin Jundab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seluruh anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang di hari ke-7 nya disembelih hewan (kambing), disebut serta dicukur rambutnya.” (HR Abu Dawud)

Pastilah Ayah serta Bunda sudah mendalami apakah yang dimaksud aqiqah. Meskipun secara acara sama menyembelih hewan ternak, beribadah ini tidak serupa dengan qurban. Aqiqah satu diantara kewajiban orang-tua pada anak mereka yang anyar lahir, berbentuk pendabihan hewan ternak berwujud kambing. Secara bahasa aqiqah/akikah mempunyai arti pemangkasan.

Jumlah hewan yang disembelih disamakan pada type kelamin anak itu. Orang-tua diminta untuk menyembelih satu ekor kambing kalau anak yang anyar lahir itu bertipical kelamin wanita, serta dua ekor kambing kalau si anak bertipical kelamin laki laki.

Terdapat sejumlah keunggulan di saat menepati aqiqah. salah satunya adalah:
1. Mendapatkan pahala lantaran menjalankan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
2. Melenyapkan penyakit dan kotoran. memangkas rambut anak kita pada waktu aqiqah diniatkan untuk melenyapkan semua penyakit maupun kotoran.
3. Menambah beribadah terhadap Allah serta jadi pernyataan rasa sukur.
4. Doakan anak kita supaya jadi anak yang shalih shalihah, patuh terhadap Allah serta Rasulnya.
5. Menambah rasa cinta sosial sama muslim.

Sedang maksud menepati aqiqah tersebut merupakan suatu pernyataan rasa sukur orang-tua atas kelahiran anaknya jadi karunia dari Allah subhanahu wa ta’ala dan bisa jalankan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Dalam realisasi aqiqah yang disyariatkan adalah di hari ke-7  sehabis lahir. Sejumlah ulama beranggapan jika saat yang terpenting untuk menjalankan aqiqah merupakan di hari ke-7  dari hari kelahirannya.
Sejumlah ulama membiarkan menepatinya sebelumnya hari ke-7  diambil dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya “Tuhfatul Maudud” Dan sejumlah ulama beranggapan bisa menepatinya sehabis hari ke-7 .

Insya Allah, nikmatnya santapan aqiqahmu dapat semua tersuguh buat saudara-saudara yang perlu di wilayah terpengaruh tragedi alam, tempat prasejahtera, dan riskan pergesekan kemanusiaan, baik dalam atau luar Indonesia.

Yok, bikin jadi aqiqah anak kita ikut bawa rahmat buat saudara-saudara yang perlu!

Info Lainnya kunjungi jasa layanan aqiqah terpercaya dan profesional