
Yogyakarta tidak hanya dikenal kaya dan beragam budaya, tetapi juga disebut sebagai surga kuliner. Pasalnya, hampir semua jenis menu kerajinan tersedia di kota pelajar ini.
Selain itu, Yogyakarta juga memiliki makanan tradisional legendaris yang masih ditemukan hingga saat ini.
Berbagai jenis makanan khas Yogyakarta yang melegenda masih bisa ditemukan di berbagai pelosok Yogyakarta. Lantas apa saja makanan khas Jogja yang masih eksis hingga saat ini? Simak tujuh makanan legendaris di Yogyakarta berikut ini yang bisa menggugah selera Anda.
Gudeg
Gudig adalah salah satu makanan tradisional khas Yogyakarta yang sangat populer di Indonesia.
Rasanya yang manis dan gurih membuat makanan legendaris ini sangat digemari semua kalangan. Selain rasanya yang enak, harga satu porsi gudeg sangat terjangkau.
Bahan dasar pembuatan gudeg biasanya menggunakan nangka muda. Namun, kini banyak menemukan gudeg dengan bahan dasar lain, seperti mangga dan jamur, untuk buah salak. Saat disajikan, gudeg biasanya disajikan dengan nasi putih, telur, dan ayam.
Ada yang berkunjung ke Yogyakarta, tidak lengkap rasanya jika tidak membeli atau makan gudeg. Jadi jika Anda berkunjung ke kota Yogya, makanan ini wajib dicoba. Makanan legendaris ini biasanya terdapat di kawasan Wejilan, Yogyakarta.
Bakpia Pathuk
Bakpia pathuk merupakan salah satu makanan legendaris Yogyakarta yang sering dijadikan oleh-oleh. Rasanya yang manis dan teksturnya yang renyah membuat gurita kerap diburu oleh para wisatawan. Ada banyak jenis rasa yang terdapat di pakbia, seperti kacang hijau, coklat, keju hingga durian.
Jika Anda berkunjung ke Jogja, jenis makanan ini sangat cocok untuk oleh-oleh. Menikmati ruang bawah tanah dengan secangkir teh akan menambah kehangatan bersama keluarga Anda.
Oseng-Oseng Mercon
Mercon Oseng Oseng adalah makanan legendaris dari Yogyakarta yang menggunakan bahan dasar untuk olesan koyor atau daging sapi dan cabai.
Bagi Anda yang menyukai makanan pedas, makanan ini sangat cocok untuk Anda konsumsi. Karena membalik petasan terasa di atas rata-rata.
Orang pertama yang menjual kembang api Oseng Oseng di Yogya adalah Ibu Narty VJ. KH Ahmad Dahlan.
Seiring berjalannya waktu, kembang api oseng kini dapat ditemukan di berbagai sudut Kota Yujia. Bagi yang berkunjung ke Kota Pelajar, sebaiknya menyempatkan diri untuk merasakan sensasi pedasnya kembang api goreng.
Bakmi Jawa
Makanan khas Jogja selanjutnya adalah Bakmi. Bakmi Jogja atau lebih dikenal dengan Bakmi Jawa adalah mie rebus yang dimasak dengan bumbu khas masakan Jawa.
Mie masak biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu mie rebus dan mie Godog. Tekstur mie yang lembut dan gurih membuat mie jawa sangat digemari oleh semua kalangan.
Bakmi Jawa biasanya buka pada malam hari. Namun, beberapa warung mie Jawa juga buka pada siang hari. Saat berkunjung ke Yogya, Anda wajib mencoba masakan mie yang satu ini.
Nasi Tiwul Gunungkidul
Nasi tiwul adalah makanan khas yang berasal dari Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Makanan ini terbuat dari tepung singkong kering atau singkong yang telah mengalami proses penggilingan.
Pada zaman dahulu, nasi theol menjadi makanan pokok masyarakat Gunungkidol. Seiring berjalannya waktu, nasi teol kini sudah dibentuk menjadi berbagai bentuk.
Nasi buntut biasanya dicampur dengan kelapa parut sehingga menghasilkan rasa yang manis dan gurih.
Nasi tiwul kini tersedia dalam kemasan dan bisa Anda temukan di pusat oleh-oleh di Yogyakarta. Selain rasanya yang khas, harga beras teol cukup terjangkau.
Sayur Lombok Ijo
Veg Lombok Ego merupakan makanan olahan vegetarian yang memiliki kuah santan dengan rasa pedas.
Bahan dasar untuk membuat cabai hijau adalah cabai rawit, kedelai atau tahu. Rasanya yang gurih dan pedas membuat sayuran paprika hijau sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat.
Sayuran hijau Lombok bisa Anda temukan di sepanjang Jalan Malioboro. Anda bisa menikmati makanan tradisional Jogja dengan berbagai macam sayuran yang tersedia.
Sate Klatak
Saat berkunjung ke Jogja, kuliner yang tidak boleh Anda lewatkan adalah sate klatak.
Sama seperti kebanyakan jenis sate, bahan utama untuk membuat sate ini adalah daging kambing. Namun, yang membedakannya dari swat lainnya adalah kaum Sikh yang menggunakan palang sepeda.
Thiwul
Makanan khas Jogja ini merupakan makanan berat yang biasa dikonsumsi masyarakat untuk menggantikan nasi.
Tiol terbuat dari singkong atau singkong kering.
Tepung singkong ini kemudian diolah menjadi bahan pokok dengan campuran kelapa parut.
Gatot
Gatot memiliki rasa yang manis dan gurih.
Makanan khas ini berasal dari singkong atau singkong yang dijemur hingga kering.
Kemudian singkong dipotong kecil-kecil dan dimasak dengan gula merah sampai lunak dan mengental.
Coklat Monggo
Cokelat Mongo adalah produk lokal asli yang berasal dari tanaman kakao berkualitas tinggi.
Rasanya benar-benar luar biasa dengan cita rasa Belgia yang bercampur dengan budaya Jawa.
Harganya sangat bersaing dengan produk cokelat impor yang beredar di pasaran.
Demikianlah pembahasan tentang makan khas ala Jogja, lihat pula pembahasan lain tentang jogja, yaitu lagu daerah jogjakarta yang syarat akan makna nilai-nilai luhur pada musik maupun pesan dari peciptanya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa memberikan inspirasi untuk kita semua.