Bagaimana Cara Menghitung Kalkulator Masa Subur?
Kalkulator masa subur merupakan hal penting bagi setiap Wanita yang memiliki rencana hamil dalam waktu dekat. Pasalnya, Kalkulator masa subur dapat membantu Wanita untuk mengetahui masa subur serta menghitung secara akurat kapan ovulasi terjadi.
Lantas, seperti apakah cara mengetahui masa subur dengan menggunakan Kalkulator masa subur? Nah, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
Peran Kalkulator dan Kalender Masa Subur
Poin yang pertama, bunda wajib mengetahui dulu siklus atau periode haid pada setiap bulannya. Mengenai caranya, bunda hanya perlu mencatat jadwal haid selama 6 sampai 12 bulan terakhir. Jika sudah demikian, tentukan siklus haid terpanjang dan siklus haid terpendeknya.
Dalam menentukan awal masa subur, silahkan kurangi 18 hari dari siklus haid terpendek bunda. Sedangkan untuk menentukan akhir masa subur, maka kurangi 11 hari dari siklus haid terpanjangnya.
Sebagai contoh, siklus haid terpanjang bunda itu adalah 32 hari dan siklus terpendeknya 27 hari. Jadi, perhitungannya adalah 27 – 18 = 9 hari dan 32 – 11 = 21 hari. Itu artinya, masa subur bunda dimulai dari hari ke 9 hingga hari ke 21 terhitung dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir).
Jika diartikan secara umum, biasanya masa subur Wanita akan terjadi sekitar 12 sampai 16 hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Dengan kata lain, seorang Wanita akan dikatakan subur pada hari ke 10 sampai hari ke 17 setelah HPHT.
Akan tetapi, hal tersebut hanya berlaku Ketika bunda mempunyai siklus haid normal yaitu 28 hari. Apabila siklus haidnya tidak normal alias tak menentu, maka bunda bisa menggunakan cara diatas tadi atau juga menggunakan kalender dan Kalkulator masa subur.
Memahami Masa Ovulasi dan Pembuahan
Pada dasarnya, ovulasi adalah sebuah kondisi dimana sel telur yang sudah matang agar bisa dibuahi. Ketika menstruasi terjadi, maka sel telur tersebut akan mengalami perkembangan di dalam Rahim. Sesudah matang, nantinya sel telur tadi akan dilepas ke tuba falopi sehingga membuatnya siap untuk dibuahi oleh sperma.
Apabila sel telur dan sperma saling bertemu, secara otomatis akan terjadi proses pembuahan. Menurut kabar yang beredar, masa ovulasi pada umumnya akan terjadi pada pertengahan siklus menstruasi, yakni sekitar 12 sampai 14 hari sebelum periode haid yang berikutnya.
Akan tetapi, perhitungan tersebut tidaklah akurat karena tergantung dari panjangnya siklus haid Wanita. Setelah melakukan hubungan intim bersama suami, maka diperlukan waktu beberapa jam atau hari hingga pembuahannya berhasil.
Jika sel telur telah berhasil dibuahi oleh sperma, maka dalam durasi 1 hari sel telurnya akan berubah menjadi zigot. Pada proses selanjutnya, zigot akan terus mengalami perkembangan hingga berubah menjadi embrio yang menempel di bagian dinding Rahim selama 5 sampai 19 hari setelah ovulasi terjadi.
Secara kesimpulan, waktu terbaik untuk melakukan hubungan intim agar bisa cepat hamil itu adalah 2 hari sebelum ovulasi atau 5 hari setelah ovulasi. Nantinya bunda akan merasakan berbagai ciri-ciri khas dari masa subur seperti berikut:
- muncul rasa nyeri
- pendarahan implantasi
- nyeri di bagian payudara
- suhu tubuh menjadi meningkat
- sering buang air kecil.
Oleh karenanya, penting bagi bunda untuk selalu mencatat periode menstruasi pada setiap bulannya, serta mengecek masa subur dengan menggunakan Kalkulator masa subur.