Mewujudkan insan yang Qur’ani, Amali, dan Saintis sehingga mampu mencetak generasi-generasi Qur’ani, Sebelum melanjutkan artikel 6 Alasan Kenapa Orang Tua Menyekolahkan Anak Di Pondok Pesantren, Sekedar kami info:
Apabila Anda Mendambakan putra/putri untuk menjadi Tahfidz kunjungi website Pondok Pesantren Tahfidz
Perubahan jaman sudah menggerakkan kita jadi orangtua yang multi tasking. Ya, selainnya masalah tugas, tentu saja pengajaran anak harus diutamakan. Mempunyai anak yang pintar dan bermoral mulia jadi mimpi tiap orangtua muslim. Orang-tua yang mana tidak tergugah hatinya saat dengar anaknya sebagai hafiz Qur’an dengan suara keras dan merdunya di umurnya yang masih terbilang muda.
Dari Buraidah RA, Nabi SAW bersabda,
من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا فيقولان : بم كسينا هذا ؟ فيقال : بأخذ ولدكما القرآن
Siapakah yang mengingat al-Quran, membahasnya dan mempraktikkannya, karena itu Allah akan memberi mahkota untuk ke-2 orang tuanya dari sinar yang jelasnya seperti matahari. Dan ke-2 orang tuanya akan dikasih dua baju yang tidak dapat dipandang dengan dunia. Selanjutnya ke-2 orang tuanya menanyakan, “Kenapa saya sampai dikasih baju seperti ini?” Lantas dikatakan padanya, “Karena anakmu sudah mempraktikkan al-Quran.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).
6 Argumen Menyekolahkan Anak Di Pesantren Tahfidz
1. Pondok Pesantren Tahfidz Berbasiskan Kekinian Terbaik
Ini disamakan dengan perkembangan tehnologi dan langkah berpikiran anak-anak yang krisis. Dengan mengungsung Kurikulum Kepimpinan, dan Kurikulum Kewiraswastaan. Diharap santri ikhwan atau akhwat menjadi pimpinan bangsa yang mempunyai adabul kharimah.
2. Ektrakulikuler Yang Memberikan dukungan Ketertarikan Dan Talenta Anak
Dengan semua sarana yang komplet, diharap bisa menolong meningkatkan jiwa kepimpinan dan kewiraswastaan anak-anak.
3. Yang Paling penting, Anak Kerasan
Dalam pengajaran, keikhlasan saat jalaninya jadi hal yang pantas jadi perhatian, khususnya ingat jika angkatan muda sekarang ini benar-benar krisis dalam berpikiran. Jaman dulu bila kita terlatih dididik memakai pemukul dari ‘rotan’, itu tidak dapat dilaksanakan ke anak jaman saat ini, yang ada mereka justru makin melawan! Oleh karenanya, jadi teman dekat terbaik dalam mendidik anak jadi kuncinya.
4. Kebersihan, Keselamatan, Dan Aksesibilitas Terjaga
Bila pada jaman dahulu konotasi pesantren ialah lokasi yang tinggal di permukiman dusun dengan serangga-serangga yang dekat kita temui, kami pahami kegundahan anak-anak muda jaman sekarang ini. Ingat, jaman dulu dan saat ini berlainan. Demikian juga dengan pendekatan ke anak-anak kita.
5. Pilih Sekolah Terbaik
Karena sekolah sebagai rumah ke-2 untuk tiap anak, karena itu pilih sekolah terbaik sebagai wujud kasih saying orangtua. Pesantren bilingual ini tidak hilangkan karakter kepesantrenan secara umum, baik di bagian bahasa, agama, dan keterdisiplinan.
Seperti kata peribahasa, apa yang kita tanam sekarang ini ialah apa yang kita tuai di masa datang. Demikian juga dengan pengajaran anak. Dengan pilih sekolah yang memprioritaskan nilai-nilai kepribadian dan dicintai anak, nantinya jadi dasar masa datang anak yang berkilau.
6. Lingkungan Yang Berteman
Saat tebersit kata ‘sekolah terbaik’, karena itu lingkungan sehat jadi point utama yang tidak bisa dilalaikan. Kami jaga semua santri seperti jaga anak-anak kami. Pesantren kekinian yang menggiatkan tindakan no bullying ini, disokong dengan semua team pengajar yang kapabel, berteman, dan membahagiakan.