PDAM Bergerak Ganti Meteran Pelanggan yang Sudah Tidak Layak

Tingkat kehilangan air Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar masih cukup tinggi, yaitu menggapai 40%. Ratusan ribu meteran air dalam situasi tidak layak jadi tidak benar satu penyebabnya
Dirut PDAM Kota Makassar, Hamzah Ahmad mencatat berasal dari 180 ribu meteran air pelanggan tersedia kurang lebih 133 ribu yang kondisinya telah tidak layak.

Jika tidak langsung diganti berpotensi merugikan perusahaan dan pelanggan. “Namanya baca mtr. tentu tidak akurat, kadang tersedia pelanggan kita dirugikan dengan meter-meter tua ini kadang terhitung PDAM,” kata Hamzah, kemarin.

Rencananya, ia dapat langsung mengganti meteran air pelanggan yang telah tidak layak. Tahap awal, tersedia tidak cukup lebih 50 ribu meteran pelanggan yang dapat diganti. Itu yang usianya di atas tujuh tahun. “Insyaallah bulan depan kita menjadi bergerak ubah meter-meter yang kondisinya telah tua,” ujarnya.

Selain meteran air pelanggan, kebocoran jaringan pipa dan pencurian air jadi penyebab lain tingkat kehilangan air di PDAM Kota Makassar. Berbagai usaha dikerjakan untuk mengatasi kasus kebocoran pipa, khususnya di wilayah timur Kota Makassar.

Termasuk menghendaki bantuan ke pemerintah kota, provinsi, maupun swasta. “Mudah-mudahan mereka membantu kita menginvestasi jaringan pipa. Sehingga ini dapat kita layani hingga Untia,” tututnya.

Hamzah apalagi mengemukakan berdasarkan temuan BPK disebutkan PDAM Kota Makassar berpotensi kehilangan pendapatan ratusan juta rupiah kalau situasi ini tidak langsung diperbaiki. Apalagi situasi jaringan pipa di kawasan timur kota pas ini telah sangat memprihatinkan. Tingkat kehilangan airnya sangat tinggi.

“Kalau tidak diperbaiki itu potensi pendapatan PDAM paling sedikit Rp500 juta hingga Rp700 juta per hari yang hilang. Artinya kalau pipa itu tidak bocor kembali maka tekanan air ke pelanggan semakin kuat supaya kita dapat memaksimalkan service kita ke timur kota,” bebernya.

Sedangkan untuk pencurian air, dianggap Hamzah pihaknya belum lakukan usaha maksimal di tengah pandemi. Namun ke depan itu pun terhitung dapat jadi perhatian perusahaan. “Di tengah pandemi ini pencuruan air ini kita belum gaspol. Saat ini yang dapat kita lakukan pergantian meter,” tuturnya.

Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin menghendaki PDAM dengan menggunakan water meter berfokus pada service air bersih. Sebab, air bersih merupakan hak penduduk yang harus jadi perhatian. “Kita minta PDAM perbaikan sistem layanan air yang telah tersedia sekarang. Jangan kembali tersedia penduduk yang rela air tapi buka keran tidak tersedia airnya. Jadi kebijakan anggarannya harus menyasar pada obyek tersebut,” katanya.

Selain itu, PDAM terhitung diminta untuk memperbaiki pipa-pipa air yang telah usang. Pasalnya, itu berpotensi jadi lumbung kebocoran air yang membawa dampak aliran air tersendat. “Kualitas pipa itu semua dapat jadi perhatian PDAM ke depan,” tutupnya.