6 Cara Mengatasi Kanker Testis Berikut Ini Diyakini Ampuh.

Meski kanker jenis ini jarang terjadi, bukan berarti dapat Anda sepelekan. Pengetahuan mengenai pengobatan pada kanker testis diperlukan untuk mencegah kemungkinan komplikasi yang terjadi dan dapat membahayakan Anda.
Bagaimana Cara Mengatasi Kanker Testis?
Cara mengatasi penyakit ini berdasarkan kepada jenisnya dan tingkat keparahan yang dialami oleh pasien. Di dalam dunia medis, metode pengobatan yang paling sering dilakukan adalah operasi pengangkatan testis yang terserang kanker atau disebut orkidektomi. Di samping itu, pasien kemungkinan juga diminta untuk menjalani kemoterapi dan radioterapi supaya sel kanker dapat benar-benar mati.
Nah, berikut ini cara mengatasi kanker testis secara medis.
Orkidektomi.
Dalam prosedur ini dokter akan melakukan operasi pengangkatan testis secara keseluruhan untuk mencegah penyebaran kanker. Apabila hanya salah satu testis saja yang terjangkit kanker, maka hal tersebut tidak mengganggu kehidupan seksual atau kemampuan seseorang untuk memiliki keturunan. Namun, apabila kedua bagian yang terserang kanker, maka harus diangkat. Sehingga pasien bisa menyimpan sperma agar tetap bisa memiliki keturunan di kemudian hari.
Prosedur pembedahan merupakan pengobatan utama pada hampir semua tingkatan stadium dan jenis kanker testis. Setelah dilakuka pengangkatan testis, dokter akan menyarankan pasien untuk menanam testis prostetik, yaitu berisi salin ke dalam kantung skrotum. Dalam masalah kanker testis dalam tingkatan stadium awal, operasi pengangkatan testis dapat menjadi pengobatan tanpa harus kombinasi atau dilanjutkan dengan terapi yang lain.
Terapi Pengganti Hormon Testosteron.
Perlu diketahui bahwa operasi pengangkatan kedua testis dapat menghentikan produksi hormon testosteron. Libido pria juga kemungkinan menurun yang mengakibatkan pria kesulitan mempertahankan atau mencapai ereksi. Untuk mengatasi hal tersebut, pasien dapat menjalani terapi pengganti hormon atau hormone replacement therapy, yaitu berupa hormon testosteron sintetis. Nah, perlu diketahui jika terapi hormon ini juga dapat menyebabkan efek samping seperti kulit berminyak, jerawat, pembengkakan pada bagian dada atau payudara, serta gangguan pada pola buang air kecil.
Operasi Kelenjar Getah Bening.
Cara pengobatan yang satu ini mengatasi masalah pada kanker testis yang masuk stadium lanjut dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya.
Radioterapi.
Prosedur ini bertujuan agar sel-sel kanker mati akibat sinar radiasi yang berenergi tinggi. Nah, dilansir dari laman Alodokter, sinar radioterapi ini dapat berasal dari alat eksternal atau disebut radioterapi eksternal dan dapat juga dipasang di dalam tubuh dekat lokasi kanker yang disebut radioterapi internal.
Teknik ini sangat efektif untuk mengobati kanker testis jenis seminoma dan dapat mencegahnya datangnya kekambuhan. Menurut laman Halodoc, terapi radiasi direkomendasikan untuk pasien setelah operasi pengangkatan testis yang bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker yang kemungkinan tersisa pada jaringan yang tidak diangkat. Terapi radiasi bisa dilakukan pada kanker testis stadium lanjut. Meski begitu kanker ini memiliki efek samping seperti mual, diare, kelelahan, kulit memerah, dan nyeri seperti akibat sengatan matahari.
Kemoterapi.
Kemoterapi ini merupakan prosedur yang menggunakan obat-obatan antikanker untuk membunuh sel-sel kanker agar tidak berkembang atau muncul kembali. Perlu diketahui teknik pengobatan ini juga menyerang sel-sel sehat dan normal tubuh manusia. Pria yang menjalani kemoterapi disarankan untuk tidak melakukan hubungan suami-istri, karena obat-obatan kemoterapi dapat merusak sperma dan meningkatkan risiko memiliki anak yang mengalami kecacatan sejak lahir.
Pemeriksaan Berkala.
Meski kamu sudah sembuh dari kanker, tetapi kamu harus selalu waspada karena kanker tersebut sangat mungkin untuk muncul kembali. Biasanya, kanker dapat muncul kembali dalam kurun waktu dua tahun pertama setelah pengobatan selesai. Oleh karena itu, penderita disarankan untuk melakukan pemeriksaan dan tes secara teratur untuk mencegah kanker tidak muncul kembali. Tes dan pemeriksaan ini bisa meliputi pemeriksaan fisik, tes darah, foto Rontgen, dan CT scan.